Panduan Merawat Anak dengan Gangguan Bipolar

Panduan Merawat Anak dengan Gangguan Bipolar

Mengasuh anak bukan pekerjaan yang mudah. Apalagi jika sang buah hati memiliki kondisi yang perlu perhatian khusus, seperti gangguan bipolar. Meski lebih sering terjadi pada orang dewasa dan remaja, anak usia sekitar 6 tahun juga bisa memiliki kondisi ini. Jika si kecil didiagnosis memiliki gangguan bipolar, Anda tidak perlu cemas. Simak bagaimana perawatan gangguan bipolar pada anak berikut ini.

Panduan merawat gangguan bipolar pada anak

Gangguan bipolar pada anak menimbulkan tiga gejala utama, yaitu depresi, hipomania, dan mania. Saat episode mania, anak jadi lebih mudah marah. Mereka juga sering kali mendengar dan melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada (halusinasi).
Sementara selama episode depresi, mereka cenderung mengeluhkan perasaan sakit dan nyeri pada bagian tubuh tertentu. Nah, supaya kondisi si kecil tetap stabil, Anda bisa mengikuti panduannya berikut ini.

1. Ikuti pengobatan sesuai jadwal

Supaya kondisinya tetap baik, si kecil harus mendapatkan obat yang ia butuhkan. Gunakan alarm pengingat di ponsel Anda untuk jadwal check up.

2. Pantau jalannya pengobatan anak

Setiap obat memiliki efek samping, termasuk obat untuk gangguan bipolar. Hanya beberapa jenis obat saja yang telah dipelajari efektivitasnya untuk anak sehingga dokter dan Anda harus mengawasi penggunaan obat. Apalagi anak-anak lebih rentan mengalami efek samping dari obat, seperti perubahan kadar gula darah, kolesterol, dan berat badan naik.
Untuk itu, pantau dan catat bagaimana perkembangan kesehatan anak selama mendapatkan pengobatan dengan jenis obat-obatan tertentu.

3. Bicarakan kondisi anak pada anggota keluarga lain dan pihak sekolah

Merawat gangguan bipolar pada anak tidak hanya dilakukan oleh Anda saja. Anda perlu bantuan anggota keluarga dan orang-orang yang secara langsung berhubungan dengan anak.
Tidak semua anak dengan gangguan bipolar harus mengikuti home schooling. Untuk anak yang sudah sekolah, Anda wajib memberitahukan kondisi anak pada pihak sekolah.
Dengan begitu, pihak pengajar akan memberi perhatian ekstra pada anak untuk mengikuti pelajaran sekaligus mempermudah pengobatan yang harus didapatkan anak.

4. Jaga rutinitasnya setiap hari

Anak dengan kondisi ini harus benar-benar Anda perhaikan jadwal kegiatannya, seperti waktu makan, tidur, bangun, dan olahraga. Pastikan kegiatan yang dilakukan tidak membuatnya stres.

5. Cepat tanggap cegah anak melakukan hal yang membahayakan

Sama seperti orang dewasa, anak dengan gangguan bipolar pasti kesulitan untuk mengonrol dirinya sendiri. Jika episode depresi atau mania yang dirasakan anak membuatnya melakukan sesuatu yang berbahaya, maka Anda harus cepat mencegahnya.
Jauhi anak-anak pada benda-benda tajam, obat-obatan yang berbahaya, dan situasi yang bisa memicu munculnya gejala.