Kenali Batuk Croup, Batuk Mengi yang Sering Menyerang Anak di Musim Hujan

Kenali Batuk Croup, Batuk Mengi yang Sering Menyerang Anak di Musim Hujan

Memasuki musim hujan, anak jadi lebih gampang sakit batuk pilek. Nah salah satu jenis batuk yang paling sering menyerang anak-anak selama musim penghujan adalah croup. Gejala khas croup ditandai dengan suara mengi setiap kali anak batuk. Penyakit ini dapat membuat anak sulit bernapas lega, terutama jika terjadi pada bayi. Yuk, ketahui lebih dalam mengenai gejala, penyebab, dan pengobatan batuk croup pada anak di artikel ini.

Apa itu batuk croup?

Batuk croup adalah infeksi pernapasan yang terjadi ketika laring (kotak suara), trakea (batang tenggorokan), serta bronkus (saluran udara ke paru-paru) mengalami iritasi dan membengkak.
Pembengkakan ini membuat saluran udara menyempit sehingga menyebabkan napas jadi lebih cepat dan dangkal serta batuk parah. Akibatnya anak akan sulit bernapas.
Croup paling rentan menyerang bayi usia 3 bulan sampai anak usia 5 tahun, tapi bisa juga dialami oleh anak-anak di atas 15 tahun.

Gejala batuk croup adalah suara mengi

batuk pada anak
Croup menyebabkan anak sering batuk-batuk. Namun, suara batuknya beda dari batuk pada umumnya.
Batuk akibat croup akan terdengar sangat khas seperti suara siulan yang tertahan. Bunyinya lebih melengking dan terdengar “ngik-ngik” bukannya “uhuk-uhuk” seperti batuk biasa. Suara napas yang seperti ini disebut dengan suara mengi.
Selain batuk mengi, si kecil juga biasanya akan mengalami gejala pilek dan flu, seperti hidung gatal dan tersumbat, sakit tenggorokan, serta demam.
Pada kasus parah, batuk parah bisa menyebabkan anak kesulitan bernapas sehingga kulitnya lama-lama memucat atau justru membiru karena kekurangan oksigen. Gejala ini biasanya memburuk di malam hari atau ketika anak menangis.

Penyebab batuk croup berdasarkan jenisnya

Penyebab batuk croup adalah infeksi virus seperti virus influenza, parainfluenza RSV, campak, dan adenovirus. Awalnya si kecil akan mengalami gejala pilek umum dan seiring waktu akan mengalami batuk mengi disertai demam.
Penyebab lainnya yang kurang umum adalah alergi atau refluks asam lambung. Jika batuk croup anak disebabkan oleh ini, gejala akan muncul tiba-tiba dan sering terjadi di malam hari. Anda mungkin akan mendapati si kecil terbangun tengah malam terengah-engah karena batuk mengi dan suaranya serak.
Croup yang disebabkan oleh infeksi virus mudah menular dalam beberapa hari setelah anak terinfeksi atau ketika ia demam. Di luar dari penyebab ini, batuk croup akibat reaksi alergi atau refluks lambung tidaklah menular.

Bagaimana mengobati batuk croup pada anak?

Batuk croup pada umumnya bisa sembuh sendiri dalam waktu kurang lebih seminggu. Namun agar lebih cepat sembuh, Anda bisa berikan obat paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri pada bayi berusia di atas 6 bulan.
Obat batuk dextromethorphan hanya boleh diberikan untuk mengobati batuk pada anak sudah berusia lebih dari 4 tahun.
Selain pakai obat, Anda juga dapat meringankan gejala batuk croup anak dengan cara:
  • Buat anak yang sudah berusia lebih dari 1 tahun: beri 1/2-1 sdm madu sebanyak 4 kali sehari. Madu tidak boleh diminumkan untuk anak di bawah 1 tahun. Alternatifnya, berikan sari buah apel dengan campuran sedikit air lemon sebanyak 1-3 sendok teh.
  • Batuk croup biasanya semakin memburuk saat anak menangis. Jadi segera tenangkan anak jika ia mulai menangis.
  • Jaga suhu kamar anak dan rumah tetap lembap dengan memasang humidifier.
  • Pastikan anak cukup tidur dan istirahat, kompres tubuhnya dengan air hangat, atau mandi air hangat.
  • Perbanyak minum air putih hangat, jus buah, atau sup hangat untuk melegakan pernapasannya dan mengurangi batuk.
  • Sebelum tidur, berikan minum segelas air putih hangat sebelum tidur dan selipkan bantal tebal di bawah kepalanya untuk melegakan pernapasan.