Apa itu whiplash (cedera lecutan)?
Definisi
Apa itu whiplash (cedera lecutan)?
Whiplash adalah kondisi cedera leher di mana leher Anda dipaksa menjulur terlalu jauh ke belakang lalu secara cepat maju ke depan. Otot ikat (ligamen), otot, tulang, dan sendi terluka. Cedera Lecutan bisa jadi sangat tidak nyaman dan menyebabkan orang-orang tidak dapat bekerja.
Seberapa umumkah whiplash (cedera lecutan)?
Whiplash dapat menjangkit siapa saja dari rentang umur manapun, dan lebih banyak ditemukan terjadi pada wanita dibandingkan pria. Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena cedera lecutan dengan cara mengurangi faktor-faktor yang berisiko. Selalu konsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala whiplash (cedera lecutan)?
Nyeri pada bagian leher merupakan keluhan yang paling umum ditemukan. Rasa nyeri biasanya baru mulai muncul setelah beberapa jam atau hari setelah cedera terjadi. Leher menjadi kaku, sulit menengok, dan sakit kepala sampai ke bagian belakang kepala dapat terjadi. Nyeri pada pundak dan lengan, mati rasa, kesulitan bergerak, dengungan di telinga, dan kesulitan menelan dapat pula diidentifikasi sebagai gejala lanjutan pada kasus yang lebih serius.
Selain itu, masih terdapat juga beberapa ciri dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki keluhan yang sama, silakan konsultasikan kepada dokter Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Apabila Anda memiliki ciri atau gejala di atas, atau memiliki berbagai pertanyaan lain, harap berkonsultasi dengan dokter, khususnya setelah Anda mengalami cedera atau kecelakaan (kecelakaan mobil, cedera saat olahraga, dan lain-lain).
Penyebab
Apa penyebab whiplash (cedera lecutan)?
Penyebab whiplash yang paling umum adalah kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, cedera olahraga, atau kekerasan fisik. Kecelakan bermotor mencakup lebih dari 40% kasus.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk whiplash (cedera lecutan)?
Beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena Whiplash, yakni:
- Umur: Umur 65 tahun ke atas memiliki risiko yang paling besar
- Jatuh setinggi 1 meter atau lebih
- Mengalami kecelakaan kendaraan bermotor
- Menunda perawatan dan pemeriksaan medis saat gejala muncul
- Tidak terdapat sendi di antara tulang leher
Tidak memiliki risiko di atas bukan berarti Anda tidak dapat terkena cedera lecutan. Faktor-faktor di atas hanya sebatas referensi. Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk detail yang labih lanjut.
Obat & Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apa saja pilihan pengobatan saya untuk whiplash (cedera lecutan)?
Tujuan pengobatan pada penderita whiplash adalah untuk mengurangi rasa nyeri dan memberikan waktu untuk luka yang ada agar sembuh. Perawatan konservatif biasanya paling sering dilakukan, misalnya sekantung es batu ditempelkan pada bagian yang sakit, lalu kantung penghangat ditempelkan sesudahnya. Sebuah kerah serviks lembut juga bisa dipasangkan.
Untuk tidur, handuk kecil yang digulung dengan diameter setebal 5 cm atau bantal penunjang leher harus digunakan. Ultrasound juga dapat membantu mengurangi gejala.
Obat-obatan pereda nyeri seperti antiinflammatory dan acetaminophen (sebelum atau bersamaan dengan antiinflammatory), obat pelemas otot juga dapat dikonsumsi untuk mengurangi kejang otot.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk whiplash (cedera lecutan)?
Dokter dapat memberikan diagnosis dari sejarah medis dan pemeriksaan kesehatan. Kadang, tes darah, x-ray, dan tes MRI juga dilakukan untuk melihat apakah terdapat suatu luka saraf juga untuk mencari tahu sebab-sebab lain. Dokter juga mungkin akan meminta Anda diperiksa oleh neurologis (spesialis penyakit sistem saraf) atau dokter bedah ortopedik (spesialis pada penyakit tulang).
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi whiplash (cedera lecutan)?
Berikut merupakan bentuk-bentuk dari gaya hidup sehat dan pengobatan tempat tinggal yang dapat membantu Anda menghadapi Whiplash:
- Konsumsi obat-obatan pelemas otot sebelum tidur. Konsumsilah hanya obat yang diresepkan oleh dokter
- Duduk pada kursi yang kaku dan duduklah bersandar pada kursi tersebut
- Gunakan selalu sabuk pengaman. Naikkan bantalan kursi bagian kepala untuk melindungi Anda
- Gunakan pelindung apabila Anda melakukan olahraga kontak seperti sepak bola
- Hubungi dokter apabila Anda mengalami mati rasa atau kesemutan pada bawah lengan, otot melemah, dan sakit kepala, atau jika gejala bertambah buruk
Apabila Anda memiliki pertanyaan, mohon segara dikonsultasikan dengan dokter profesional untuk mendapatkan solusi medis terbaik.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.